Sabtu, 06 September 2008

prosa 4;

pagi itu
engkau dibalut manja
menemuiku dengan tergesa-gesa
ryan cottege tempatku bersua
menatapmu dengan penuh sukacita

aku lelah dengan politik
sebab ada banyak sunyi disekeliling ambisi
untung saja engkau hadir
membawa warna yang tak kuduga

biarkan ku bersimpati pada ragawimu
biarkan pula aku menyukai empati yang kau coba urai
bukankah bersimpati tanpa harus menjatuhkan hati adalah manusiawi

meski pertemuanku denganmu terpenggal
oleh waktu yang telah usai
lalu kwemana aku bisa mendengarkan suara manjamu
penuh dengan teka-teki rasa

akh berapakah hati yang terjatuh oleh simpatimu
sebelum aku hadir dalam sesingkat waktu
bersamamu; melelehkan engkau oleh seyumanku

Tidak ada komentar: